MANDALIKANEWS.COM | JAKARTA – Senator asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid, menyatakan pentingnya mendorong kerja sama strategis antara Indonesia dan Republik Ceko di bidang smart agriculture, dalam sebuah diskusi kolaboratif dengan Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Joroslav Dolecek, di kediaman resmi Dubes di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (5/5).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Senator Mirah menekankan bahwa NTB memiliki potensi agraris yang luar biasa, baik dari sisi lahan, keragaman komoditas, maupun tenaga kerja produktif.
Menurutnya, transformasi pertanian NTB ke arah pertanian cerdas (smart agriculture) adalah sebuah kebutuhan yang mendesak untuk mengoptimalkan produksi sekaligus meningkatkan daya saing petani lokal.
“NTB adalah provinsi dengan kekayaan agrikultur yang belum sepenuhnya diberdayakan secara optimal. Dengan dukungan teknologi dari negara-negara maju seperti Republik Ceko, saya yakin daerah kami bisa menjadi pusat inovasi pertanian modern di kawasan timur Indonesia,” ungkap Senator Mirah.
Sementara itu, Duta Besar Joroslav Dolecek menyambut baik kehadiran Senator Mirah sebagai bentuk penguatan hubungan bilateral antarkedua negara. Ia menyatakan bahwa hubungan Indonesia dan Ceko telah terjalin dengan sangat erat dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, teknologi, dan energi.
Kunjungan dan diskusi ini, menurutnya, menjadi momentum penting untuk menjajaki peluang kerja sama baru yang lebih konkret.
“Kehadiran Senator Mirah merupakan kehormatan bagi kami. Ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap kerja sama berbasis inovasi, dan kami siap mendukung berbagai inisiatif, terutama yang berkaitan dengan sektor pertanian berkelanjutan dan teknologi pangan,” ujar Dubes Dolecek.
Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Prof. David Herak dari Prague Life Science University, yang menyoroti berbagai potensi agrikultur dan perkebunan di Indonesia, khususnya di NTB.
Menurutnya, dengan kombinasi antara sumber daya lokal dan transfer teknologi dari institusi akademik Ceko, sangat mungkin dibangun model pertanian terpadu yang efisien, ramah lingkungan, dan berbasis riset.
“NTB memiliki semua elemen penting untuk menjadi proyek percontohan smart farming. Kami tertarik untuk menjajaki kemungkinan riset bersama, pertukaran pelajar, serta pengembangan teknologi pertanian presisi yang cocok dengan iklim tropis Indonesia,” kata Prof. Herak.
Senator Mirah menyambut positif peluang kolaborasi akademik dan teknologis tersebut, dan akan mendorong Pemerintah Provinsi NTB serta institusi terkait untuk membuka ruang komunikasi lanjutan dengan mitra dari Ceko.
Ia menutup pertemuan dengan harapan bahwa hubungan diplomatik ini dapat membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui modernisasi sektor pertanian berbasis teknologi.*