Senator Mirah Dorong Agenda Kerja Sama Strategis NTB–Ceko Terkait Akselerasi Transisi Hijau dan Pertanian Cerdas



MANDALIKANEWS.COM | JAKARTA — Senator DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid, menegaskan pentingnya memperkuat agenda kerja sama strategis antara Indonesia dan Republik Ceko, khususnya dalam mendukung transisi energi hijau, pertanian cerdas, serta pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah. 


Dalam pertemuannya dengan Parlemen Ceko, Senator Mirah menyebutkan bahwa NTB memiliki potensi besar untuk menjadi mitra konkret dalam kerja sama bilateral Indonesia–Ceko, mengingat arah pembangunan daerah yang selaras dengan misi pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau.


“Ceko bukan hanya mitra dagang penting Indonesia di Eropa Tengah, tapi juga negara yang punya pengalaman teknologi unggul dalam pengelolaan energi terbarukan, smart agriculture, dan lingkungan berkelanjutan. NTB sangat terbuka untuk kolaborasi ini, khususnya dalam mendukung agenda Net Zero Emission 2050,” ujar Pimpinan BKSP DPD RI tersebut.


Hingga 2024, Ceko menjadi investor terbesar kedua Indonesia di kawasan Eropa Tengah dengan total investasi mencapai USD 60 juta. Investasi ini mayoritas mengalir ke sektor strategis seperti energi bersih, teknologi industri, dan pertanian cerdas—bidang yang juga menjadi prioritas pembangunan di NTB.


Senator Mirah menyoroti sejumlah tantangan krusial di NTB, seperti pengelolaan sampah yang belum optimal, terbatasnya teknologi energi bersih di wilayah kepulauan, hingga ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim. Ia memandang bahwa kerja sama dengan Ceko sangat relevan untuk menjawab permasalahan ini.


“Teknologi pengolahan limbah Ceko yang sudah terbukti dapat diterapkan di Lombok Barat, termasuk potensi pembangunan waste-to-energy, yang tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan tapi juga menghasilkan energi alternatif bagi masyarakat,” imbuhnya.


Dalam sektor pertanian, NTB telah menerapkan konsep pertanian cerdas berbasis iklim (Climate Smart Agriculture), dengan capaian peningkatan produksi padi dan keterlibatan ribuan petani melalui pelatihan dan sekolah lapang. Menurut Senator Mirah, kerja sama lebih lanjut dengan Czech University of Life Sciences dan lembaga riset lainnya akan mempercepat transfer teknologi, pelatihan petani muda, hingga riset bersama sistem tanam presisi.


“Peluang kerja sama dengan Ceko ini bukan semata relasi antar negara, tapi bentuk konkret diplomasi daerah yang memperkuat daya saing NTB dalam rantai nilai global,” jelasnya.


Senator Mirah juga menekankan pentingnya membangun jalur perdagangan baru NTB dengan pasar non-tradisional seperti Eropa Tengah. Dengan kebijakan proteksionisme global yang makin ketat, seperti tarif tinggi dari Amerika Serikat, NTB harus segera melakukan diversifikasi pasar ekspor.


“Komoditas unggulan NTB seperti vanili organik, kerajinan tangan, dan produk olahan perikanan sangat diminati pasar Eropa. Ceko bisa menjadi pintu masuk strategis bagi NTB di kawasan ini, sekaligus mitra dalam pengembangan industri hilir dan sertifikasi produk ekspor,” pungkasnya.


Dengan agenda kerja sama yang menyasar sektor energi, lingkungan, pertanian, hingga perdagangan, Senator Mirah berharap pemerintah pusat memberi dukungan lebih kuat terhadap diplomasi ekonomi berbasis daerah. NTB, menurutnya, siap menjadi contoh sukses integrasi kerja sama internasional dan pembangunan lokal yang berkelanjutan.*

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال