
Rektor UIN Datokarama Palu Lukman Thahir (paling kanan) mendampingi Menag Nasaruddin Umar (kedua dari kanan) memasuki tempat berlangsungnya Wisuda, Minggu (2/11/2025)
MANDALIKANEWS.COM | PALU — Suasana Wisuda ke-45 Sarjana, Magister, dan Doktor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu berubah menjadi refleksi kebangsaan dan kemanusiaan. Dalam pidatonya, Rektor UIN Datokarama Palu Lukman Thahir menuturkan bahwa sosok Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi inspirasi penting bagi kampus Islam untuk terus menyalakan semangat perdamaian lintas iman.
“Beliau bukan hanya Menteri Agama, tetapi jembatan nurani yang menghubungkan Timur dan Barat, Islam dan Kristen, tradisi dan modernitas, serta iman dan kemanusiaan,” ujar Lukman Thahir dalam orasi almamaternya, Minggu (2/11/2025).
Rektor menyebut, kiprah Menag Nasaruddin Umar telah menegaskan bahwa agama sejati adalah energi pemersatu, bukan pembeda. Keteladanan beliau, lanjutnya, mengajarkan pentingnya kasih, penghormatan, dan empati dalam membangun peradaban.
“Kemanusiaan adalah bahasa universal. Dari beliau, kita belajar bahwa kasih tidak memerlukan penerjemah agama,” tutur pria yang akrab disapa Prof. Lukman.
"Karena itu, izinkan kami, selaku Rektor dan seluruh keluarga besar UIN Datokarama Palu, agar dunia mengenang nama Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA., sebagai Tokoh Lintas Agama Dunia yang berpengaruh. Dengan segala hormat, dan atas restu bapak Menteri, kami mengusulkan kepada dunia internasional bahwa bapak layak untuk mendapatkan nobel perdamaian," sambungnya.
Cahaya dari Istiqlal ke Vatikan
Dalam sambutannya, Prof. Lukman mengisahkan momen simbolik yang memperkuat pesan perdamaian dunia: pertemuan antara Paus Fransiskus dan Prof. Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, di mana dua tokoh besar lintas iman saling memberi penghormatan.
“Itu bukan sekadar gestur, tetapi doa yang berwujud tindakan. Sebuah pesan bahwa cinta dan perdamaian bisa menembus batas keyakinan,” ucapnya.
Ia juga menyinggung kunjungan terbaru Menag ke Vatikan, tempat beliau menyampaikan orasi perdamaian di hadapan Paus Leo XIV.
“Dari Istiqlal ke Vatikan, dari mihrab ke altar, dari Indonesia untuk dunia — Prof. Nasaruddin Umar menunjukkan bahwa iman dan kemanusiaan adalah satu tarikan napas,” tambah Rektor.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Menurut Prof. Lukman, UIN Datokarama akan terus meneladani nilai yang diperjuangkan Menag: mengintegrasikan ilmu, iman, dan kemanusiaan.
“Beliau menempuh jalan sunyi, tapi penuh doa dari langit. Kami belajar bahwa kebesaran tidak diukur dari jabatan, melainkan dari seberapa besar cinta dan kedamaian yang kita sebarkan,” ujarnya.
Ia pun mengajak para wisudawan untuk menjadikan nilai-nilai itu sebagai panduan hidup.
“Dari Palu, kita ingin menyalakan api perdamaian untuk dunia. Mari melangkah di jejak beliau, menjadi sarjana yang membawa cahaya, bukan bara,” pungkasnya.***
