
Oleh: Lalu Niqman Zahir*
MANDALIKANEWS.COM | JAKARTA — HUBUNGAN strategis Indonesia–Prancis mengalami peningkatan signifikan seiring dengan berkembangnya dinamika kawasan Indo-Pasifik. Prancis, sebagai satu-satunya negara Uni Eropa dengan wilayah dan kepentingan langsung di Pasifik Selatan, memiliki peran geopolitik yang semakin penting dalam menyeimbangkan rivalitas kekuatan besar di kawasan.
Sementara itu, Indonesia, dengan posisi strategisnya sebagai poros maritim dunia, memandang kerja sama dengan Prancis sebagai peluang untuk memperkuat kedaulatan nasional, terutama dalam menjaga stabilitas dan keutuhan wilayah Papua.
Tulisan ini menganalisis manfaat dua arah dari kemitraan strategis Indonesia–Prancis, baik dari perspektif kepentingan nasional Indonesia maupun dari kepentingan global dan regional Prancis di kawasan Indo-Pasifik.
Pergeseran pusat gravitasi geopolitik dunia ke kawasan Indo-Pasifik menjadikan kerja sama antarnegara di wilayah ini semakin strategis. Indonesia dan Prancis termasuk dua aktor penting yang memiliki kepentingan kuat di kawasan tersebut. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan kekuatan utama di Asia Tenggara, sementara Prancis merupakan kekuatan global dengan kehadiran langsung di Pasifik Selatan melalui wilayah seberangnya: Kaledonia Baru, Polinesia Prancis, dan Wallis & Futuna.
Indonesia dan Prancis telah meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis yang mencakup sektor pertahanan, energi terbarukan, ekonomi hijau, serta diplomasi Indo-Pasifik. Di sisi lain, isu keutuhan wilayah, khususnya Papua, masih menjadi perhatian utama bagi Indonesia, terutama karena mendapat sorotan dari sebagian negara-negara Pasifik. Dalam konteks inilah kerja sama dengan Prancis memiliki arti geopolitik yang mendalam, tidak hanya bagi kepentingan ekonomi dan pertahanan, tetapi juga bagi stabilitas nasional dan diplomasi kawasan.
Kepentingan Strategis Indonesia
1. Penguatan Keutuhan dan Stabilitas Papua
Kawasan Pasifik Selatan memiliki sejumlah negara yang aktif menyoroti isu Papua di forum internasional, seperti Vanuatu dan Kepulauan Solomon. Dengan menjalin hubungan erat dengan Prancis—negara besar yang memiliki pengaruh diplomatik dan teritorial di kawasan Pasifik—Indonesia memperoleh penyeimbang politik dan diplomatik. Prancis dapat menjadi mitra dalam menetralkan narasi negatif mengenai Papua sekaligus mendukung pendekatan pembangunan dan otonomi khusus yang ditempuh pemerintah Indonesia.
2. Dukungan di Forum Global
Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB (P5), Prancis memiliki pengaruh signifikan terhadap isu-isu global, termasuk hak asasi manusia dan konflik internal. Hubungan strategis yang kuat memungkinkan Indonesia mendapatkan dukungan normatif dan politik agar isu Papua tidak diinternasionalisasi secara merugikan. Prancis juga dapat mendukung Indonesia dalam memajukan agenda Indo-Pasifik yang damai dan inklusif.
3. Kemandirian Pertahanan dan Alih Teknologi
Kerja sama industri pertahanan seperti pembelian jet tempur Rafale dan kapal selam Scorpène memperkuat kemampuan pertahanan nasional sekaligus membuka peluang transfer teknologi dan produksi bersama. Hal ini memperkuat kemandirian industri pertahanan Indonesia dan memperluas kerja sama maritim di kawasan timur.
4. Pembangunan Inklusif di Papua
Prancis memiliki keunggulan dalam pembangunan wilayah terpencil, energi bersih, pendidikan, dan kesehatan. Kerja sama pembangunan di Papua dengan pendekatan human security akan memperkuat legitimasi politik Indonesia di mata internasional, serta menegaskan bahwa Papua adalah bagian integral dari Indonesia yang terus dibangun secara berkeadilan.
5. Diversifikasi Diplomasi dan Investasi
Dengan memperkuat kemitraan dengan Prancis, Indonesia memperluas jaringan politik dan ekonomi di Eropa, khususnya dalam konteks transisi energi dan industri hijau. Hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor penting dalam tata kelola Indo-Pasifik yang seimbang.***
