Kementerian Transmigrasi Sebut Program Magang Nasional Kemnaker Fokus Bangun Kapasitas Bukan Mengejar Materi

 

Mereka diseleksi dari 682 orang pelamar yang memilih untuk magang di Kementerian Transmigrasi, dalam Program Magang Nasional yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan.

“Selamat datang di Kementerian Transmigrasi, tempat kalian untuk belajar. Belum untuk bekerja. Jika kalian lulus kuliah tetapi belum diterima di satu institusi, itu artinya kalian masih perlu memperkaya diri dan memperluas wawasan. Jangan kecil hati. Ini kesempatan untuk belajar lebih dalam,” kata Menteri Iftitah dalam arahannya.

Program Magang Nasional diluncurkan sebagai upaya pemerintah Indonesia untuk menekan angka pengangguran, terutama di kalangan lulusan baru, dengan memberikan pengalaman kerja langsung selama 6 bulan dan meningkatkan kesiapan kerja mereka untuk masuk dunia kerja. Mentrans menekankan bahwa fokus utama peserta magang bukan pada hal-hal material, melainkan pembangunan karakter, kapasitas, dan etika kerja.

“Hidup hanya satu kali. Jangan hanya mengejar pangkat, jabatan, dan uang. Lengkapi diri kalian sehingga ditempatkan di mana pun kalian tetap bercahaya, menjadi magnet, dan berguna bagi banyak orang,” ucap Menteri Iftitah.

Sebanyak 126 peserta magang nasional di Kementerian Transmigrasi berasal dari berbagai jurusan seperti Geografi, Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik, Perencanaan Wilayah Kota, dan lain-lain. Dalam sesi dialog bersama Mentrans, mereka memilih Kementerian Transmigrasi sebagai lokasi magang.

“Kesesuaian antara latar belakang geografi dan penyusunan data perencanaan dengan ruang lingkup kerja kementerian,” ujar Elang Maulana lulusan Geografi Universitas Indonesia.

“Program transmigrasi sebagai ruang bertumbuh untuk mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi kawasan ekonomi masa depan,” imbuh Ramona Rida Simamora lulusan Universitas Gadjah Mada.

Menteri Iftitah juga mengingatkan pentingnya memiliki alasan kuat dan tujuan jelas dalam mengikuti program magang. “Jika kalian hadir tanpa alasan, berarti kalian tersesat. Kalian adalah sarjana hebat, jangan hanya memikirkan honor. Yang harus kalian pikirkan adalah karier: dari mana kalian berasal, apa kekurangan kalian, dan apa yang ingin kalian sempurnakan,” tegasnya.

“Di Undang-Undang 29 Tahun 2009 sudah jelas, tugas transmigrasi salah satunya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan iklim investasi. Artinya, transmigrasi berperan memastikan masyarakat siap diberdayakan dan diserap industri dalam setiap pembangunan kawasan,” jelasnya.

Untuk mendukung penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), Menteri Iftitah juga mengumumkan salah satu program unggulannya yaitu Beasiswa Transmigrasi Patriot, yang akan dibuka pada tahun depan untuk lulusan S1 hingga S3.

“Kalian punya potensi. Kementerian akan memasang radar untuk melihat siapa yang terbaik, yang bagus akan mendapat kesempatan lebih besar,” kata Menteri.

Menteri menutup arahannya dengan pesan motivasi mengenai pentingnya membangun karier sebagai perjalanan hidup, bukan sekadar jabatan.

“Wisuda yang sebenarnya adalah saat kematian. Karier itu dibangun sampai akhir hayat. Karena itu, bermimpilah hidup seribu tahun punya semangat untuk terus belajar dan memperbaiki diri,” pesannya.

Kementerian Transmigrasi menyatakan komitmennya mendukung Magang Nasional sebagai bagian dari penguatan angkatan kerja Indonesia dan memperkenalkan arah baru transmigrasi berbasis transformasi kawasan, pemberdayaan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.***

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال